Di bawah ada tanya jawab seorang mahasiswa (M) dan saya (A) melalui message FB.
Pertanyaan pertama lebih dari dua tahun lalu, pertanyaan terbaru baru
kemarin malam. Mungkin mahasiswa yang tak saya kenal ini kini sudah
lulus. Namun selama itu dia bertanya hal-hal yang sama: sedimentasi
volkanik.
Jawaban saya lugas -ciri bila saya sedang sibuk. Ada
juga pertanyaan yang baru saya jawab empat bulan kemudian, itu pasti
saya lupa menjawabnya. Tetapi selalu saya jawab, cepat atau lambat.
-----
Saya hampir selalu menerima belasan pertanyaan teknis seperti ini
setiap harinya dari seluruh mahasiswa di berbagai perguruan tinggi
geologi di Indonesia yang kebanyakan tidak saya kenal secara pribadi.
Itu bermanfaat dua arah: buat sang mahasiswa menerima jawaban, buat saya
terlatih terus dengan berpikir. Saya kalau sebagai mahasiswa, akan
senang sekali bila mendapatkan jawaban dari seorang geolog senior.
Karena itulah saya selalu usahakan menjawab mereka sebab saya berpikir
di sisi mereka.
Saya pun ada waktunya tidak menjawab bahkan
menegur atau menasihati si mahasiswa. Pertanyaan seperti: Pak bisa
ceritakan tentang tektonik Sumatra? Tidak akan pernah saya jawab, saya
malahan akan menegurnya: cari literaturnya, baca sendiri dulu, dan
tanyakan bila ada yang tidak paham -jangan terlalu mudah untuk bertanya.
Kalau dia bertanya: Pak apakah benar Sesar Sumatra itu ada yang arahnya
300 NE dan 330 NE, bila iya kok bisa dan kenapa begitu Pak? Itu akan
saya jawab. Bisa bedakan kan mana pertanyaan yang tak perlu saya jawab
dan mana yang harus saya jawab...
Saya juga tak akan menjawab
pertanyaan yang tak sopan atau tak santun, seperti: Coba jelaskan escape
tectonics itu. Saya akan menegurnya malahan: Saya punya nama, sapalah
saya dengan nama saya atau cukup Pak. Begini cara bertanya yang santun,
Pak saya masih bingung dengan teori escape tectonics, Bapak bisa tolong
jelaskan? Terima kasih. Beberapa orang pernah saya tegur gara-gara
seperti itu. Kesopanan dan kesantunan itu juga harus diajarkan.
-----
Menjawab pertanyaan para mahasiswa adalah sebagian dari rutinitas
harian saya. Saya menjawab mereka, membimbing beberapa dari mereka, dari
mahasiswa S1-S3. Menjawab mereka juga adalah termasuk menegur dan
menasihatinya.
Selama ilmu kita belum bermanfaat bagi orang lain, apakah benar kita ini bermanfaat?***
--15 April 2014--
M: selamat malam pak awang
boleh tanya peran dari gunung api terhadap tektonik global?
A: Selamat malam ...... Justru yang berperan adalah tektonik global
atas gunungapi, bukan sebaliknya. Tektonik global mengontrol penyebaran
gunungapi di seluruh dunia.
M: Terimakasih banyak pak awang. Saya junior bapak dari ..... pak
A: Ok, salam kenal.... ... Selamat belajar..
M: Terima kasih pak, saya banyak belajar dari artikel yang bapak
publish. Dan jujur tugas saya kali ini sangat membingungkan hahaha
A: Tidak masalah, kebingungan dan kesulitan akan mendidik kita, nanti akan terasa setelah melaluinya.
M: siap pak.. terima kasih banyak..
--5 Februari 2015--
M: selamat malam pak, saya ingin bertanya dan saya rasa ini pertanyaan
yang sangat penting bila saya ingin jadi geologist. yang saya ingin
tanyakan adalah, mengapa tipe aliran liquified flow mempunyai aliran
keatas, bagaimana penjelasan komperhensivenya pak? saya masih belum bisa
menemukan jawaban yang saya inginkan. lalu untuk perbedaan antara
debris flow dan flow apa ya pak? itu saja pak. terima kasih banyak atas
waktunya
A: Selamat malam...., liquified flow mengalir ke atas di
subsurface karena ia mencari tekanan rendah, dan tekanan rendah di
subsurface adanya di tempat lebih dangkal, jadi aliran menuju tempat
dangkal, ke atas. Debris flow adalah aliran fluida dengan bahan
rombakan, sementara flow hanya aliran fluida. Salam.
M: oke siap pak awang, sekarang saya sudah mengerti. terima kasih..
M: selamat sore pak awang, ada beberapa hal lagi yang mengganjal dan ingin saya tanyakan
😊.
untuk perbedaan vulkanoklastik, epiklastik dan piroklastik itu apa dari
genetik dan hasil produknya. terima kasih pak Awang atas waktunya
😊
A: Selamat sore ...., mereka berbeda baik dalam genetikanya maupun
produknya. Piroklastik adalah endapan primer gunungapi, misalnya abu
volkanik diendapkan jadi tuf, lahar jadi breksi volkanik. Sementara
epiklastik adalah endapan sekunder gunungapi, yaitu batuan gunungapi
seperti tuf kemudian dierosi dan diendapkan ulang lalu bercampur dengan
sedimen lainnya seperti batupasir atau batulempung, maka nantinya
terdapat perselingan antara batuan volkanik dan sedimen, nah itulah
epiklastik.
M: terima kasih banyak pak awang atas jawaban dan
waktunya. jadi secara menyeluruh, piroklastik dengan volkaniklastik
adalah kesamaan, benar pak?
A: Beda ..... Piroklastik biasanya hanya
batuan volkanik misalnya abu/ tuf. Sementara volkaniklastik adalah
campuran asal volkanik dan asal sedimen lain nonvolkanik (batupasir
nonvolkanik, batulempung, batugamping).
M: terima kasih banyak
pak awang sudah memberikan waktunya untuk mempertinggi ilmu saya:). Ada
pertanyaan lagi pak hehe. hubungan antara arus dan arah keseragaman
butir ada 4 macam menurut sam boggs, yaitu paralel current parallel to
current flow, perpendicular to current flow, imbricated to curent flow
dan randomly oriented. yang saaya ingin tanyakan adalah bagaimana yana
membedakan parallel dengan perpendicular to current flow di lapangan
pak? terima kasih
--28 Juni 2016--
M: Selamat malam Pak
Awang, saya ingin bertanya mengenai batuan vulkanik, selama ini saya
belom mendapatkan jawaban yang memuaskan. Apa perbedaan Batupasir tufan
dan tuff secara makroskopik ataupun mikroskopik? terima kasih Pak Awang
A: Selamat malam ...., maaf baru saya respon pertanyaan ini. Di satu
singkapan tak bisa secara langsung menentukan arah transportasi parallel
atau perpendicular. Itu harus direkonstruksi dulu dari beberapa
singkapan yg menunjukkan arah arus purba, baru tahu arah regional
sedimentasi di situ. Setelah tahu arah regional baru bisa ditentukan
mana singkapan yg arah transportasi sedimennya sejajar atau tegak lurus
dari arah regional.
A: Batupasir tufan utamanya adalah batupasir,
tuf variasi pencampurnya, jadi secara makroskopik dan mikroskopik ia
mirip batupasir biasa hanya ada kandungan mineral2 tufnya (spt gelas) di
samping banyak mineral lainnya. Sementara tuf hampir seluruhnya mineral
gelasan, dan secara makroskopik mikroskopik keduanya cukup jauh
berbeda.
Penulis: Awang Satyana