Selasa, 23 Agustus 2016
RUTINITAS MENJAWAB
Di bawah ada tanya jawab seorang mahasiswa (M) dan saya (A) melalui message FB.
Pertanyaan pertama lebih dari dua tahun lalu, pertanyaan terbaru baru kemarin malam. Mungkin mahasiswa yang tak saya kenal ini kini sudah lulus. Namun selama itu dia bertanya hal-hal yang sama: sedimentasi volkanik.
Jawaban saya lugas -ciri bila saya sedang sibuk. Ada juga pertanyaan yang baru saya jawab empat bulan kemudian, itu pasti saya lupa menjawabnya. Tetapi selalu saya jawab, cepat atau lambat.
-----
Saya hampir selalu menerima belasan pertanyaan teknis seperti ini setiap harinya dari seluruh mahasiswa di berbagai perguruan tinggi geologi di Indonesia yang kebanyakan tidak saya kenal secara pribadi. Itu bermanfaat dua arah: buat sang mahasiswa menerima jawaban, buat saya terlatih terus dengan berpikir. Saya kalau sebagai mahasiswa, akan senang sekali bila mendapatkan jawaban dari seorang geolog senior. Karena itulah saya selalu usahakan menjawab mereka sebab saya berpikir di sisi mereka.
Saya pun ada waktunya tidak menjawab bahkan menegur atau menasihati si mahasiswa. Pertanyaan seperti: Pak bisa ceritakan tentang tektonik Sumatra? Tidak akan pernah saya jawab, saya malahan akan menegurnya: cari literaturnya, baca sendiri dulu, dan tanyakan bila ada yang tidak paham -jangan terlalu mudah untuk bertanya. Kalau dia bertanya: Pak apakah benar Sesar Sumatra itu ada yang arahnya 300 NE dan 330 NE, bila iya kok bisa dan kenapa begitu Pak? Itu akan saya jawab. Bisa bedakan kan mana pertanyaan yang tak perlu saya jawab dan mana yang harus saya jawab...
Saya juga tak akan menjawab pertanyaan yang tak sopan atau tak santun, seperti: Coba jelaskan escape tectonics itu. Saya akan menegurnya malahan: Saya punya nama, sapalah saya dengan nama saya atau cukup Pak. Begini cara bertanya yang santun, Pak saya masih bingung dengan teori escape tectonics, Bapak bisa tolong jelaskan? Terima kasih. Beberapa orang pernah saya tegur gara-gara seperti itu. Kesopanan dan kesantunan itu juga harus diajarkan.
-----
Menjawab pertanyaan para mahasiswa adalah sebagian dari rutinitas harian saya. Saya menjawab mereka, membimbing beberapa dari mereka, dari mahasiswa S1-S3. Menjawab mereka juga adalah termasuk menegur dan menasihatinya.
Selama ilmu kita belum bermanfaat bagi orang lain, apakah benar kita ini bermanfaat?***
--15 April 2014--
M: selamat malam pak awang
boleh tanya peran dari gunung api terhadap tektonik global?
A: Selamat malam ...... Justru yang berperan adalah tektonik global atas gunungapi, bukan sebaliknya. Tektonik global mengontrol penyebaran gunungapi di seluruh dunia.
M: Terimakasih banyak pak awang. Saya junior bapak dari ..... pak
A: Ok, salam kenal.... ... Selamat belajar..
M: Terima kasih pak, saya banyak belajar dari artikel yang bapak publish. Dan jujur tugas saya kali ini sangat membingungkan hahaha
A: Tidak masalah, kebingungan dan kesulitan akan mendidik kita, nanti akan terasa setelah melaluinya.
M: siap pak.. terima kasih banyak..
--5 Februari 2015--
M: selamat malam pak, saya ingin bertanya dan saya rasa ini pertanyaan yang sangat penting bila saya ingin jadi geologist. yang saya ingin tanyakan adalah, mengapa tipe aliran liquified flow mempunyai aliran keatas, bagaimana penjelasan komperhensivenya pak? saya masih belum bisa menemukan jawaban yang saya inginkan. lalu untuk perbedaan antara debris flow dan flow apa ya pak? itu saja pak. terima kasih banyak atas waktunya
A: Selamat malam...., liquified flow mengalir ke atas di subsurface karena ia mencari tekanan rendah, dan tekanan rendah di subsurface adanya di tempat lebih dangkal, jadi aliran menuju tempat dangkal, ke atas. Debris flow adalah aliran fluida dengan bahan rombakan, sementara flow hanya aliran fluida. Salam.
M: oke siap pak awang, sekarang saya sudah mengerti. terima kasih..
M: selamat sore pak awang, ada beberapa hal lagi yang mengganjal dan ingin saya tanyakan 😊. untuk perbedaan vulkanoklastik, epiklastik dan piroklastik itu apa dari genetik dan hasil produknya. terima kasih pak Awang atas waktunya 😊
A: Selamat sore ...., mereka berbeda baik dalam genetikanya maupun produknya. Piroklastik adalah endapan primer gunungapi, misalnya abu volkanik diendapkan jadi tuf, lahar jadi breksi volkanik. Sementara epiklastik adalah endapan sekunder gunungapi, yaitu batuan gunungapi seperti tuf kemudian dierosi dan diendapkan ulang lalu bercampur dengan sedimen lainnya seperti batupasir atau batulempung, maka nantinya terdapat perselingan antara batuan volkanik dan sedimen, nah itulah epiklastik.
M: terima kasih banyak pak awang atas jawaban dan waktunya. jadi secara menyeluruh, piroklastik dengan volkaniklastik adalah kesamaan, benar pak?
A: Beda ..... Piroklastik biasanya hanya batuan volkanik misalnya abu/ tuf. Sementara volkaniklastik adalah campuran asal volkanik dan asal sedimen lain nonvolkanik (batupasir nonvolkanik, batulempung, batugamping).
M: terima kasih banyak pak awang sudah memberikan waktunya untuk mempertinggi ilmu saya:). Ada pertanyaan lagi pak hehe. hubungan antara arus dan arah keseragaman butir ada 4 macam menurut sam boggs, yaitu paralel current parallel to current flow, perpendicular to current flow, imbricated to curent flow dan randomly oriented. yang saaya ingin tanyakan adalah bagaimana yana membedakan parallel dengan perpendicular to current flow di lapangan pak? terima kasih
--28 Juni 2016--
M: Selamat malam Pak Awang, saya ingin bertanya mengenai batuan vulkanik, selama ini saya belom mendapatkan jawaban yang memuaskan. Apa perbedaan Batupasir tufan dan tuff secara makroskopik ataupun mikroskopik? terima kasih Pak Awang
A: Selamat malam ...., maaf baru saya respon pertanyaan ini. Di satu singkapan tak bisa secara langsung menentukan arah transportasi parallel atau perpendicular. Itu harus direkonstruksi dulu dari beberapa singkapan yg menunjukkan arah arus purba, baru tahu arah regional sedimentasi di situ. Setelah tahu arah regional baru bisa ditentukan mana singkapan yg arah transportasi sedimennya sejajar atau tegak lurus dari arah regional.
A: Batupasir tufan utamanya adalah batupasir, tuf variasi pencampurnya, jadi secara makroskopik dan mikroskopik ia mirip batupasir biasa hanya ada kandungan mineral2 tufnya (spt gelas) di samping banyak mineral lainnya. Sementara tuf hampir seluruhnya mineral gelasan, dan secara makroskopik mikroskopik keduanya cukup jauh berbeda.
Penulis: Awang Satyana
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar