Breaking News

Islam

Politik

Rabu, 20 Juli 2016

BELAJAR = MENGULANG & MENGGUNAKAN


Seorang mahasiswa mengirimkan message FB kepada saya dua hari yang lalu.
Pak Awang, selamat siang. Saya ----- dari Universitas -----
Saya ingin bertanya satu hal, satu saja pak, mohon sempatkan waktunya untuk menjawab sebentar.
Kalau Pak Awang rajin sekali membaca dan belajar sejak kuliah, bagaimana caranya agar materi-materi yang Bapak pelajari tidak terlupakan pak? Karena saya belajar dan satu bulan kemudian saya sudah lupa materi yang saya pelajari. Saya sangat ingin belajar dan tetap mengingatnya Pak
Terimakasih banyak Pak Awang.
----
Saya menjawabnya.
-----, selamat siang.
Induk dari belajar adalah mengulang. Saya sering mengulangnya, kemudian saya memakainya, bekerja dengannya, kemudian saya mengajarkannya. Maka kemudian pengetahuan itu jadi milik permanen saya.
Selama masih menjadi mahasiswa banyaklah mengulang-ulang belajar atau menggunakan pengetahuan itu untuk berdiskusi bersama teman, atau menggunakannya dalam tugas2 kuliah. Bila hanya belajar satu kali atau dua kali kemudian tak pernah mempelajarinya lagi maka akan segera lupa, saya juga akan sama begitu.
Kemudian saya banyak belajar sendiri, mencari pengetahuan sendiri dari buku-buku atau paper2. Itu proses yang lebih sulit daripada belajar seperti biasa di ruang kuliah. Tetapi saya percaya apa yang dengan sulit kita memperolehnya pasti akan dengan sulit pula akan terlepas dari kita, yang mudah kita memperolehnya akan mudah pula lepasnya dari kita (easy come, easy go).
Jadi saran saya: 1) ulang2 terus jangan bosan, 2) gunakan pengetahuan itu dalam diskusi, membuat tugas, 3) cari sendiri pengetahuan itu. Coba saja dan lihat nanti hasilnya.
Salam.
----
Mahasiswa itu melanjutkan.
Pak Awang, terimakasih banyak atas jawabannya. Saya akan langsung mencatat saran dari Pak Awang di buku harian saya. Sekali lagi terimakasih banyak atas waktu dan jawabannya Pak. Semoga tetap diberi kesehatan dan terus menyumbang ilmu pengetahuan untuk Indonesia.
Saya juga akan mengaplikasikannya.
Selamat siang.
----
Saya merespons.
Amin. Terima kasih -----. Iya dicoba saja dulu saran saya dan nanti dirasakan hasilnya. Cara itu berdasarkan pengalaman saya. Salam.
----
Demikianlah percakapan singkat saya dengan mahasiswa itu. Meskipun jawaban saya singkat dan lugas, jawaban tersebut dilatarbelajangi pengalaman belajar saya selama 33 tahun dari saya mahasiswa sampai saya menjadi seorang geolog senior sekarang ini.


Contoh sederhana bagaimana saya mengulang belajar. Saya mengajar kursus petroleum geology of Indonesia, juga petroleum geochemistry, dalam kelas-kelas lima hari nonstop sudah 14 tahun. Murid-murid saya yang mengikuti kursus saya itu hanya belajar sekali di tahun mereka mengambil kursus itu. Saya, gurunya belajar setiap tahun selama 14 tahun itu. Maka jadi siapa yang lebih banyak belajar, muridnya atau gurunya? Tentu gurunya. Dia belajar dengan cara mengulang-ulang.
Belum lagi saya melakukan banyak riset pribadi, publikasi paper-paper saya banyak sekali, saya sering diundang pula menjadi narasumber di berbagai seminar dan projek-projek pekerjaan, lalu saya pun membimbing banyak mahasiswa baik formal maupun nonformal. Artinya pengetahuan-pengetahuan yang saya peroleh itu saya gunakan: learning by doing!
Dan saya mengajarkannya - inilah pencapaian tertinggi atas penguasaan suatu ilmu: yaitu bila kita bisa mengajarkannya dengan mudah kepada orang lain sebab yang sulit-sulitnya sudah berhasil diatasi.
Maka, mengulanglah belajar, jangan bosan. Dan gunakan pengetahuan itu. Niscaya itu akan masuk sebagai memori permanen dalam benak kita.***

Penulis: Awang Satyana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Indonesia

Air Hidup

Advertise Here

Designed By VungTauZ.Com