Selasa, 20 September 2016
PERANG BARATAYUDA, INDONESIA VS SINGAPURA
Memang dahsyat Tax Amnesty kali ini..
Baru ini nama2 besar datang sendiri ke kantor pajak untuk melaporkan aset2nya. Mulai dari James Riady pemilik Lippo, Tohir bersaudara sampai Tommy Soeharto berbondong2 datang dan melaporkan aset2 mereka yang berjumlah triliunan rupiah.
Meskipun belum sesuai dengan target, tetapi setidaknya fasilitas yang diberikan pemerintah kali ini mengandung madu sekaligus racun buat mereka, mau dapat ampunan atau sanksi ? Siapapun yang berbisnis di Indonesia tentu paham, kali ini Presidennya tidak main2, apalagi Menkeu-nya sekarang Sri Mulyani.
Singapura sendiri panik dengan situasi ini.
Sebagai gambaran, WNI kita mempunyai aset sekitar 200 miliar USD di bank privat Singapura atau total 40 persen dari aset perbankan mereka.
Anda bayangkan, apa yang terjadi ketika aset2 itu ditarik ke Indonesia ? Jelas kepanikan di sektor ekonomi dan perbankan Singapura. Banyak saham akan berjatuhan, meski pasti mereka akan ditopang oleh para anggota negara persemakmuran lainnya.
Salah satu trik Singapura untuk mencegah dana besar ini ketarik kembali ke Indonesia adalah dengan menakut2i nasabah mereka. Siapapun yang ikut program Tax Amnesty dicurigai menyimpan uang haram di Singapura.
Commercial Affairs Department (CAD), unit kepolisian Singapura yang mengurus kejahatan keuangan, dikabarkan sudah mengirim surat ke seluruh perbankan Singapura bahwa siapapun nasabah mereka yang mengikuti program Tax Amnesty wajib melapor.
Menurut Strait Times, CAD khawatir ada transaksi keuangan yang berpotensi kriminal jika ada yang minta ampun pajak. Lucu ya, dulu mereka kemana aja waktu uang Indonesia berbondong2 masuk ke Singapura ? Kalau mau keluar aja, baru pada ribut....
Dan berita ini sampai ke telinga Sri Mulyani..
Salah satu panglima perang Indonesia ini, langsung menelpon Deputy Prime Minister Singapura. "Saya langsung telepon ke mereka.." kata SM tidak kalah gertak.
Dan melalui Otoritas Moneter Singapura atau MAS, SM mendapat penjelasan bahwa itu hanya berita bombastis media saja. Jeng Sri memang warbiasahh.. Pemerintah Singapura sampai harus berkelit ketika di telepon dia.
Kenapa SM harus bergerak begitu cepat ? Karena ada beberapa peserta yang mencoba berkelit dengan alasan bahwa jika mereka ikut program Tax Amnesty maka mereka akan dilaporkan kriminal oleh otoritas keuangan Singapura.
Jadi pahami ya, kaum sambel udang dan semur jengkol..
Bahwa perang dalam Tax Amnesty ini bukan perang kampung antar geng motor unyu2 melawan ormas cabe2an.
Ini perang Baratayuda, dimana yang bertarung adalah 2 negara. Penuh strategi dan langkah2 diplomasi tingkat dunia, jadi sangat tidak mudah. Kalian cuma teriak, mana duitnya ? mana duitnya ? Tapi tidak pernah mau memahami situasinya.
Perang itu tidak ujug2 merdeka, penuh perjuangan, darah dan air mata seperti kata bang Rhoma..
Berfikirlah sedikit pintar, gule otak dan pete bakar... menyebut nama kalian membuatku jadi lapar.
Permisi, mau cari nasi padang dulu..
Penulis: Denny Siregar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar