Saya sering bertanya pada mahasiswa, nanti kalau sudah lulus mau
jadi apa? Mau kerja sebagai apa? Sebagian dari mereka menjawab tidak
tahu. Sebagian lagi menjawab ingin jadi ini dan itu, tapi ketika ditanya
tentang apa kompetensi yang diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan yang
diinginkan tersebut, mereka tidak tahu. Mereka hanya bermimpi ingin
menjadi sesuatu, tapi tidak menempuh jalan menuju impian tersebut.
Ada kawan saya mahasiswa jurusan komunikasi. Dia ingin
jadi wartawan. Maka dia fokus menekuni kuliah-kuliah yang akan menjadi
bekal untuk jadi wartawan. Mata kuliah pilihan yang dia ambil semua
terkait dengan persiapan menjadi wartawan. Dia kemudian memang jadi
wartawan setelah lulus.
Seperti itulah cara menempuh jalan menuju mimpi Anda.Tanpa upaya itu
maka mimpi Anda adalah mimpi kosong belaka. Bila kebetulan cita-cita
Anda tidak paralel dengan jurusan kuliah maka Anda harus belajar ekstra,
dari sumber-sumber di luar kuliah.
Bagaimana mengetahui
kompetensi yang diperlukan untuk suatu pekerjaan yang Anda inginkan?
Baca! Artikel-artikel soal ini banyak bertenaran di internet. Stay in
touch with your future! Bergaullah dengan orang-orang yang sudah bekerja
di bidang yang ingin Anda tuju, baik secara nyata maupun virtual.
Pergaulan itu sekaligus membuatkan Anda jaringan untuk masuk ke dunia
kerja. Ingat, jaringan sangat penting dalam mencapai sukses.
Waktu kuliah dulu IP saya pas-pasan. Tapi saya sadar soal kompetensi.
Saya memahami struktur ilmu fisika yang saya pelajari. Saya menguasai
kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang sarjana fisika, di
antaranya menguasai sistem pengukuran serta analisa dan interpretasi
data hasil pengukuran. Makanya ketika masuk bekerja sebagai field
engineer di industri minyak saya tenang saja. Semua prinsip kerja yang
merupakan prinsip pengukuran sudah saya kuasai. Saya hanya perlu belajar
know how saat menggunakan alat ukur yang spesifik.
Di sisi
lain, untuk jalur karir di dunia riset saya juga siap. Saya bisa
menyusun proposal riset, dan sama seperti di atas saya bisa membangun
sistem pengukuran dalam eksperimen fisika. Maka saya tidak kesulitan
dalam wawancara seleksi penerima beasiswa.
Selain itu, bahasa
Inggris skornTOEFL saya 570. Saya sudah biasa menulis di media massa.
Saya juga sudah biasa berpidato atau presentasi di depan orang banyak,
bahkan sanggup memberi training.
Begitulah. Mahasiswa harus
sadar kompetensi apa yang harus mereka bangun, dan menempuh jalan untuk
membangunnya. Ada kompetensi inti, ada pula kompetensi tambahan. Tanpa
hal itu, sebaiknya Anda berhenti kuliah saja. Karena lulus sarjana pun
kemungkinan Anda akan jadi pengangguran saja.
Penulis: Hasanudin Abdurakhman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar