Setiap orang beriman akan berpasrah diri hanya kepada Allah. Kitapun
percaya bahwa Allah yang memberi dan Allah pula yang akan mengambilnya
termasuk urusan nyawa.
Bencana alam, kelaparan, korban kejahatan
dan segala hal musibah dapat terjadi pada diri manusia setiap saat tanpa
direncanakan.
Kita sering membaca berita bayi yang sudah
terkubur reruntuhan selama berhari hari ternyata masih hidup. Banyak
pula orang yang mengalami nyaris tewas namun masih hidup.
Sedangkan di sisi lain, bangkai manusia terkapar akibat kelaparan dan bencana alam termasuk akibat aksi brutal kejahatan.
Seringkali kita berpikir kenapa Allah memberikan bencana kepada
ciptaan-NYA. Sebagian dari kita menyayangkan dan menyalahkan si Pemberi
Kehidupan.
Dunia ini hanyalah tempat sementara kita untuk hidup sebelum kita semua menuju kehidupan yang abadi.
Allah belum "memanggil" kita karena kita masih diberikan kesempatan
untuk memperbaiki hidup kita dan menjadi berkat bagi orang lain, yang
kalau orang Manado bilang Si Tou Timou Tumou Tou, manusia hidup untuk
menjadi berkat bagi orang lain.
Dengan otak kita yang kecil dan
segala keterbatasan kita tidak perlu terlalu jauh berpikir kenapa Allah
membiarkan manusia hidup dalam kesengsaraan bahkan saat meninggalpun
dengan cara yang sengsara.
Lihatlah apa yang sudah kita perbuat kemarin, hari ini dan rencana kita esok hari.
Sudahkah kita melakukan kebaikan terhadap sesama ciptaan Allah ataukah kejahatan dan kebusukan lah yang justru kita lakukan ???
Perbanyaklah amal dan ber zakat fitrah di bulan Ramadhan ini walaupun
tanpa perlu dipertunjukan / dipertontontan kepada orang lain. Apa yang
kita tanam itulah yang akan kita tuai. Allah Maha Tau.
Selamat menantikan saatnya berbuka puasa. Semoga puasa kita hari ini dapat menjadi berkat bagi diri kita maupun orang lain.
Salam sejahtera dan sehat selalu dari kami sekeluarga.
Penulis: Raymond Liauw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar