Empat rel sejajar di jalan ini membuat morfologi jalan sedemikian rupa dan besi-besi baja rel menonjol sehingga menyulitkan becak berpenumpang melintasinya. Di sini biasanya pengayuh becak pasti akan turun dari sadelnya lalu mendorong dari belakang, tetapi itu sering tak mulus malahan becak suka oleng hampir guling ketika roda becak menggilas rel dengan cara tak tepat. Bila itu susah, abang becak akan pindah menarik becaknya dari depan.
Dan usaha itu
dilakukan dengan "stres" tertentu sebab kereta sudah terlihat mau lewat,
ditimpali oleh bunyi riuh sirene kereta mau lewat. Belum lagi yang
melintas itu banyak sekali: pejalan kaki, motor, becak, dan pasti
'crowded' sebab ini area pasar kaget. Saya kalau dalam kondisi begitu,
akan turun saja dari becak dan ikut menghela becak dari depan.
Maka ketika tadi pagi ada seorang "pendekar" tanpa wajah tiba-tiba melompat dan dengan sigap menarik becak dari depan membantu seorang penarik becak dengan usia sekitar 50-60 tahun yang tengah stress berusaha melintaskan becak berpenumpang menyeberangi empat rel, ini pemandangan yang nyaman dilihat.
Saling membantulah kalian sesama rekan seprofesi....
Penulis: Awang Satyana
Pendekar Tanpa Wajah |
Maka ketika tadi pagi ada seorang "pendekar" tanpa wajah tiba-tiba melompat dan dengan sigap menarik becak dari depan membantu seorang penarik becak dengan usia sekitar 50-60 tahun yang tengah stress berusaha melintaskan becak berpenumpang menyeberangi empat rel, ini pemandangan yang nyaman dilihat.
Saling membantulah kalian sesama rekan seprofesi....
Penulis: Awang Satyana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar