Lapangan Sempur, Bogor |
Tak
jauh dari mereka, ada seorang pemuda mungkin umurnya sekitar 20 tahun,
sedang melakukan push up dengan kuatnya bertumpu pada kedua lengan yang
terkepal. Sebelumnya, pemuda ini berlari mengelilingi lapangan beberapa
kali dengan kecepatan lumayan tinggi.
Saya sendiri, 51 tahun, saat beristirahat dan memotret mereka, baru usai berlari mengelilingi lapangan beberapa kali dengan kecepatan rendah, dilanjutkan berjalan kaki.
Ketiga pria berumur sekitar 60 tahun dan saya yang 51 tahun, pasti akan kalah bila diajak balap lari oleh pemuda 20 tahun ini, buat push up pun para pria usia sekitar 60 tahun ini, mungkin saya juga, akan kalah oleh pemuda ini. Fisik kami, para pria di atas 50 tahun, sudah mengalami degenerasi, penurunan kemampuan.
-----------------------------------------------------------
Saya dulu saat muda pun, mungkin antara umur 25-30 tahun mencapai tingkat tertinggi dalam kemampuan fisik saya.
Sekarang, saat umur saya sudah 51 tahun, kemampuan fisik saya sudah banyak menurun. Saya hanya bisa berlari pelan-pelan di lapangan, angkat besi saya tak lagi untuk mencapai “fortius” –makin berat, tetapi hanya untuk menjaga kekuatan saja, permainan chu-nan-chu dan golok saya sudah jauh berkurang lincah dan garangnya, pukulan dan tendangan saya juga tak sekuat dulu lagi, berenang saya hanya untuk menjaga kesehatan saja, bukan untuk mencapai prestasi.
Degenerasi itu saya sadari, tetapi saya tidak berdiam diri menyerah ketika kekuatan fisik itu satu demi satu meninggalkan saya. Saya harus tetap berolahraga dan berlatih: berjalan kaki, berlari, berenang, beladiri, dan angkat besi, semua tujuannya untuk menjaga kesehatan.
Degenerasi fisik selalu terjadi, itu alamiah, satu demi satu kekuatan fisik akan melemah dan meninggalkan kita. Berbagai masalah psikis pun bisa terjadi di umur lewat tengah baya. Que sera, sera - whatever will be, will be. Tetapi yang tetap harus dipertahankan adalah semangat. Kekuatan jiwa!***
Penulis: Awang Satyana
Saya sendiri, 51 tahun, saat beristirahat dan memotret mereka, baru usai berlari mengelilingi lapangan beberapa kali dengan kecepatan rendah, dilanjutkan berjalan kaki.
Ketiga pria berumur sekitar 60 tahun dan saya yang 51 tahun, pasti akan kalah bila diajak balap lari oleh pemuda 20 tahun ini, buat push up pun para pria usia sekitar 60 tahun ini, mungkin saya juga, akan kalah oleh pemuda ini. Fisik kami, para pria di atas 50 tahun, sudah mengalami degenerasi, penurunan kemampuan.
-----------------------------------------------------------
Saya dulu saat muda pun, mungkin antara umur 25-30 tahun mencapai tingkat tertinggi dalam kemampuan fisik saya.
Sekarang, saat umur saya sudah 51 tahun, kemampuan fisik saya sudah banyak menurun. Saya hanya bisa berlari pelan-pelan di lapangan, angkat besi saya tak lagi untuk mencapai “fortius” –makin berat, tetapi hanya untuk menjaga kekuatan saja, permainan chu-nan-chu dan golok saya sudah jauh berkurang lincah dan garangnya, pukulan dan tendangan saya juga tak sekuat dulu lagi, berenang saya hanya untuk menjaga kesehatan saja, bukan untuk mencapai prestasi.
Degenerasi itu saya sadari, tetapi saya tidak berdiam diri menyerah ketika kekuatan fisik itu satu demi satu meninggalkan saya. Saya harus tetap berolahraga dan berlatih: berjalan kaki, berlari, berenang, beladiri, dan angkat besi, semua tujuannya untuk menjaga kesehatan.
Degenerasi fisik selalu terjadi, itu alamiah, satu demi satu kekuatan fisik akan melemah dan meninggalkan kita. Berbagai masalah psikis pun bisa terjadi di umur lewat tengah baya. Que sera, sera - whatever will be, will be. Tetapi yang tetap harus dipertahankan adalah semangat. Kekuatan jiwa!***
Penulis: Awang Satyana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar