Breaking News

Islam

Politik

Jumat, 08 Januari 2016

KOPI ITU BERBAHAYA

Saya tergelitik membaca komen tadi siang, "Bang Denny dapat apa dari pemerintah ? Kelihatannya kok seperti TOA pemerintah ?"
Maksud yang nanya baik, karena dia benar2 hanya menunjukkan keheranannya saja karena setiap kali saya membuat status tentang pemerintah bahasanya selalu positif.
Saya hanya kurang mengerti dengan konsep "dapat apa". Seperti ada nuansa berharap imbalan disana, kalau saya ngomong baik2 maka saya akan diberi sesuatu. Bahkan ada yang lebih ekstrim menganggap ada yang menggaji untuk menjadi corong pemerintah.

Tapi kalau harus saya jawab, saya jujur mendapat banyak hal, terutama ilmu.
Sejak mengamati pakde ketika ia menjadi Cagub Jakarta, saya mempelajari rekam jejaknya. Disitulah timbul kekaguman saya akan kekeras-kepalaan-nya terutama saat ia yg waktu itu sbg walikota solo melawan gubernur Jateng Bibit Waluyo, mantan Jenderal juga seniornya di PDI-P. Dan bukan saya saja. Warga Solo yg dulu hanya memberikan suara 30% di awal pilkada, melonjak menjadi 90% saat periode kedua.
Ketika orang banyak yang meragukan ketegasan beliau karena penampilannya dan strategi politiknya yang tampak klemar klemer, saya malah membuat status yang melawan arus. Kalau tidak salah judulnya "Dia orang Solo.." Saya menggambarkan begitulah memang cara orang Solo dalam bersikap, keras kepala tapi santun. Lembut tapi menikam. Bendol-nya di belakang, bukan di depan khas blangkon.
Terus mengamati langkah2nya di tengah arus fitnah terhadap beliau, saya malah mendapat banyak ilmu berkaitan dengan strategi2 manajemen konflik yang dilakukannya. Saya yang dulu muak melihat politik karena begitu kasarnya, malah tertarik karena ada sesuatu yg baru disana. "Ini bukan model poni andhika kangen band.." Begitu mgkn pikiran saya.

Saya pembaca buku sidney sheldon, frederick forsyth dan tom clancy. Dan berdasarkan basic intrik dari apa yang saya baca, saya melihat cara2 menarik yang dilakukan pakde melalui langkah2nya. Benar2 seperti permainan catur.
Semakin sering saya membuat status tentang langkah2nya - bukan tentang orangnya - semakin saya memahaminya. Saya menjadi lebih pintar karena dipaksa memandang lebih luas suatu permasalahan. Bahkan salah satu status saya diberi label "Salim Said, pengamat militer" hanya karena saya mengungkapkan langkah Jokowi yang tidak terbaca dimana Salim Said sendiri membantahnya. Dan ternyata saya benar.
Status saya dulu yang hanya guyonan gak berkelas menjadi penuh dengan hal-hal yang Alhamdulillah juga menarik banyak minat orang untuk belajar bersama. Mungkin mereka mencari hal yg dulu hilang seperti saya yaitu langkah politik cerdas, bersih dan santun.
Mungkin mereka dulu sama2 muaknya seperti saya. Mungkin saja. Dan sampai sekarang itu bukan hal yang mungkin lagi ternyata, karena teman di akun ini total sudah mencapai 40 ribuan. Saya dulu membahas langkah2 pakde yang tidak umum dan dibilang goblok dan gila. Ternyata banyak juga sekarang orang goblok dan gila yang bersama saya.

Jokowi dan Komedian
Jadi kembali lagi ke pertanyaan "saya dapat apa" ?
Secara materi jelas saya tidak dapat apa2. Tapi poni saya sekarang berubah. Saya sudah lebih mirip Ariel daripada andhika. Sedangkan mereka yang dulu suka mengejek saya, wajahnya ya gitu2 aja, saipul jamil.
Negatifnya ya karena keseringan kopi jadi suka kena asam lambung, tapi jantung saya malah sehat. Semoga satu waktu pak Jokowi mengundang saya dalam acara temu kangen para pasien penyakit lambung berjantung sehat.
Masak cuman netizen dan komedian aja pak yang diundang ?

Penulis: Denny Siregar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Indonesia

Air Hidup

Advertise Here

Designed By VungTauZ.Com