” Kristen itu ajarannya konyol, karena sudah pasti masuk surga. Cukup percaya Yesus, tidak perlu bayar hutang, tidak perlu puasa sudah pasti masuk surga. Ya saya senang-senang saja, wong sudah pasti mati masuk surga..”
Menonton video di youtube seperti itu, saya jadi ingat ketika seorang berkata dengan bangganya, “Syiah itu pasti masuk surga..” Dia merujuk pada perkataan Imam Jafar as, bahwa “syiah( pengikut ) ku pasti masuk surga. Yang kutakutkan adalah kalian di alam kubur..”
Saya tersenyum dan saya bertanya, “Benarkah kamu syiah atau pengikut mereka ?” Lalu saya membuat status berjudul “Jangan tuduh aku syiah” dimana dijelaskan kriteria seorang syiah atau pengikut keluarga Nabi yang mencakup shalat 52 kali sehari, ujian kemiskinan, sabar dalam penghinaan dan segala macam kriteria, yang “membacanya” saja saya sudah “kalah”.
Begitu juga ketika seorang teman sunni berkata bahwa ahlusunnah wal jamaah atau mengikuti Rasulullah Saw, pasti masuk surga. Saya berkata, “Rasulullah Saw dalam hidupnya mempunyai harta puluhan ribu unta dan saat wafatnya bahkan tidak meninggalkan apa2. Semua diabdikan untuk dakwah, menyebarkan kebaikan. Sudah berapa harta kamu yg kamu korbankan untuk itu ? Benarkah kamu mengikuti Rasulullah ?”
Ahok |
Ahok mengkritisi dengan dahsyat apa yang diyakini umat Kristen saat ini, apa yang dicekok-kan para pendeta, bahwa ketika “engkau beragama Kristen, engkau pasti masuk surga karena Yesus menebus dosa.” Keyakinan yang terpatri kuat ini menyebabkan banyaknya kemerosotan moral dan lemahnya perjuangan umat Kristen, karena “untuk apa ? Toh, pasti masuk surga..”
Hal yang sama yang terjadi dengan syiah, sunni dan sebagian besar umat Islam lainnya. Gagal memahami agamanya.
“Agama itu racun !” Tegas Ahok.
Ahok sungguh benar. Agama itu bagi sebagian besar orang adalah racun yang memabukkan yang membuat angan2 seseorang memimpikan 72 bidadari dan taman2 dengan bunga yang indah.
Seperti orang fly terkena mariyuana dan ketika efeknya mereda, ia menghisap lagi supaya tetap berada di surga. Sedikit sekali orang yang memposisikan agama sebagai obat pahit, yang menyadarkan bahwa hampir semua tindakan kita dipenuhi nafsu yang membuat kita melakukan dosa dengan perasaan indah.
Tidak banyak orang yang memahami agamanya dengan dalam seperti Ahok, yang membuatnya menjadi manusia bernilai karena ia paham. Selama ini kita sibuk dengan “kulit” dan mabuk dengan angan2. Sentil sedikit saja keyakinan tidak masuk surga itu, maka meledaklah seseorang karena mimpinya dirampas, seperti orang yang tidur dan dibangunkan dengan disiram air panas.
Jika cukup menjadi Kristen saja sudah pasti masuk surga, lalu untuk apa Bunda Theresa bersusah-susah menghabiskan hidupnya bersama warga miskin dan lepra di Calcutta, India ? Dimanakah keadilan Tuhan ketika seorang bintang film porno kaya masuk surga pada pintu yang sama yang dilalui bunda Theresa ?
Itulah kenapa saya hormat dengan Ahok. Pemahamannya yang mendalam terhadap agamanya membuat saya merasa kecil dan sering bertanya, “Benarkah saya Islam ?”
Menonton link itu saya seperti duduk di depan idola saya, menjadi anak kecil lagi yang bodoh dalam beragama. Kadang saya seperti kaleng khong guan yang dalamnya rengginang dan Ahok menceramahi saya bagaimana seharusnya menjadi seorang manusia.
Cukup secangkir kopi saja saya menontonnya, tetapi butuh bercangkir-cangkir kopi untuk memahaminya.
Tuhan besertamu, Koh. Teruslah menjadi lilin di dalam kegelapan berfikir sesatnya pemahaman manusia, yang tertutup oleh kesombongan atas nama agama.
Penulis: Denny Siregar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar