Kasus Kampung Pulo dan Metro mini adalah gambaran siapa Ahok sesungguhnya. Dibalik kerasnya dan kasarnya ia berbicara, hatinya sebenarnya trenyuh. Ia gabungan antara Hulk si pemarah dan Sinterklas pemberi hadiah.
Ia trenyuh melihat betapa bertahun2 warga Jakarta ketakutan dengan sikap ugal2an supir metromini. Tetapi ia tahu, bahwa supir metromini begitu karena mereka mengejar setoran untuk makan. Disamping itu ia ingin menyelesaikan masalah kemacetan di Jakarta, dan yang pasti ia ingin Jakarta ini seperti kota di negara maju dimana semua tertata dengan rapih dan modern.
Ahok, Hulk Si Pemarah |
Bagaimana menyatukan itu semua ?
Masalahnya ada di sistem transportasi. Ia lalu menawarkan konsep integrasi dalam sistem transportasi. Transportasi Jakarta harus nyaman, aman, murah dan tepat waktu. Dengan kenyamanan yang ada, maka warga Jakarta akan lebih memilih transportasi umum daripada naik kendaraan pribadi.
Maka ia menawarkan kepada kopaja dan metromini untuk bergabung dengan transJakarta, dengan syarat perbarui armadamu. Sudah lama ia menawarkan konsep itu, tetapi selalu ditolak karena pengusaha angkutan umum sudah terlalu nyaman dengan sistem yang ada.
Dengan bergabungnya angkutan umum dalam satu moda yang terintergrasi, ia juga sekalian ingin mengangkat harkat para supir yang selalu "kejar setoran". Ia menawarkan sistem gaji berdasarkan kilometer berjalan, bukan berdasarkan jumlah penumpang. Dengan begitu, supir tidak lagi ugal-ugalan dan berlomba dengan sesamanya utk rebutan penumpang. Supir bisa mendapat sampai 7 juta per bulan, tanpa harus mempertaruhkan nyawanya dan nyawa penumpangnya hanya karena "kejar setoran".
Saya pernah lama tinggal di Jakarta, memang sangat berbahaya sebagai penumpang. Baru kaki naik sebelah, kernet sudah teriak kenceng, "Tarikkkkk..." Bus pun sudah lari kayak setan dikejar naga, apalagi kalau dibelakang sudah terlihat moncong rekannya.. Belum lagi di dalam bus desak2kan campur keringat, parfum murahan dan ketek yang jarang disiram. Dimana konsep manusiawinya ?
Selain itu kekumuhan di moda transportasi selama ini mengundang pengamen, pengemis, pemeras dan pencopet. Memberantas itu harus mulai dari akarnya, maka perbaharui sistemnya.
Nah, ketika ia sudah menawarkan sistem yang menguntungkan semua dan ditolak bahkan pake acara ngancam2, ia pun marah besar. Tidak ada yang bisa mengancam Ahok, bahkan dewa Zeus sekalipun. Ia balik mengancam, kalau mau bertarung mereka akan habis. Preman lawan dengan gaya preman. Kalau preman dilawan dengan gaya ratu kecantikan, ya bisa diperkosa sekelurahan.
Itulah Ahok dan dia tidak habis pikir kenapa orang yang mau diangkat harkat hidupnya malah melawan dirinya. Ahok bukan sekedar menghancurkan sistem lama, ia juga sudah menyiapkan solusinya sehingga tidak ada yang dirugikan. Apa kurangnya dia ?
Jadi kalau ada orang2 yang sok santun mengatakan Ahok itu sebagai pejabat tidak boleh kasar, dia tidak paham bagaimana susahnya melawan mental preman. Preman itu harus digertak bukan dihadapi dengan tangan melambai. Yang penting, lihat konsep besarnya maka akan mengerti arahnya.
Buat saya, Ahok adalah Gubernur terbaik se-Indonesia. Belum tentu Gubernur dari daerah lain ditempatkan di Jakarta bisa berlaku seperti dia. Mungkin sudah melambaikan tangan ke kamera tanda menyerah. Bu Risma masih didukung warga Surabaya, lha Ahok bahkan sebagian warganya ikut melawan dia.
Saya tidak bisa bayangkan, bagaimana rumitnya mengurai benang kusut di Jakarta yang terpelihara sekian lama. Mungkin secangkir kopi setiap pagi sudah tidak terasa lagi manisnya.
5-10 tahun lagi, ketika Jakarta sudah tertata dengan rapih, modern dan nyaman untuk ditinggali, kita akan berdecak kagum mengingat perjuangannya. Si Cina yang sering dimaki kafir itu benar2 malaikat yang diturunkan untuk warga Jakarta.
Ahok, may Allah bless you. Semoga natal ini, Tuhan memberkatimu.
Tertanda,
FBA - Fans Berat Ahok.
Penulis: Denny Siregar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar