Breaking News

Islam

Politik

Rabu, 28 Oktober 2015

SEPAKBOLA INDONESIA

Dibalik kemeriahan final sepakbola Persib vs Sriwijaya sore ini, ada yang sakitnya tuh disini, disini dan disini.. Karena pakde Jokowi tidak mau bertemu FIFA jika yang bawa PSSI..

Orang keras kepala kok ya di lawan...

Yang saya senang itu melihat ekspresi Jokowi yang sedang duduk bareng Ahok di GBK.


Jokowi dan Ahok
Kehadirannya seperti sebuah statement kepada PSSI, bahwa pemerintah-lah yang memegang aturan negara bukan mereka, bukan juga FIFA. PSSI jadi seperti antek asing di masa pemerintahan ini.

Ini juga sebuah statement bagus bahwa pemerintah tidak akan pernah mentolerir mafia dalam bidang apapun, juga olahraga. Pembekuan PSSI seperti analogi katak yang ditaruh dalam air dingin kemudian dipanaskan sampai mati pelan2.

La Nyala Mattaliti sampai sungkan datang ke GBK. Mungkin sedang berduka di atas bantal beludru ungunya yang berenda dan sejumput pita, sambil menyanyikan lagu lama First love dari Nikka Costa,

"Everyone can see, there's a change in me... They all say I'm not the same..."

Piala Presiden ini bukan sekedar masalah sepakbola, tetapi lebih kepada sikap politik pemerintah terhadap mafia dan induk organisasi dunia yang melindungi mereka.

Pesan besarnya sudah tersampaikan. Kalau ingin menggunakan fasilitas negara, datang kesini dan ikuti aturan main yang ada. Jangan negara yang mengikuti aturan organisasi.

Arogan ? Memang harus arogan. Sudah berapa lama negara ini diinjak dengan ancaman akan disanksi sepihak ? Sombong kepada orang sombong itu sedekah.


Ridwan Kamil, Jokowi dan Ahok
Itulah gaya Preaidenku. Dan aku termasuk warga negara yang bangga.

 Penulis: Denny Siregar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Indonesia

Air Hidup

Advertise Here

Designed By VungTauZ.Com