Hari itu kuajak anak lelakiku ke Borobudur..
Bukan untuk sekedar mengagumi bangunannya dan presisi pembuatannya, apalagi sekedar jadi turis foto-foto tidak berguna, tapi untuk mengajarkannya filosofi yang tertuang di setiap tingkatannya..
Aku mengajarkannya tentang tingkat terbawah yaitu Kamadathu, tempat manusia materi yang masih dikuasai hawa nafsunya. Kenudian di tingkat kedua adalah Rupadathu, dunia antara dimana manusia meninggalkan sisi materinya menuju dunia spiritual.
Dan yang ketiga, Arupadathu. Inilah dunia non materi, tempat segala sesuatu meninggalkan urusan duniawinya..
Dan dari situ dia belajar bahwa materi selalu berada pada tingkatan paling bawah dalam kehidupan sebenarnya. Seperti kata Imam Ali as, "Kenapa dunia ( adna ) dinamakan dunia ? Karena ia lebih rendah dari segala sesuatu.."
Ia juga belajar untuk tidak mendewakan materi dalam ukuran kesuksesan. Karena menjadi manusia yang berfungsi kepada manusia lainnya adalah hal yang paling utama..
Begitu juga filosofi Nyepi..
Nyepi dalam tingkat pemahaman yang lebih tinggi, bukan sekedar ritual. Tetapi bagian dari merobek bungkus keduniawian dengan kesadaran penuh.
Dan untuk itu diperlukan keheningan. Waktu untuk berbicara pada diri sendiri, "siapakah aku ?" ,"untuk apa aku disini ?", "apa fungsiku ?".
Nyepi adalah pengingat, bahwa kita adalah manusia maka kembalilah menjadi manusia. Jangan sampai kita berwujud manusia dengan sifat binatang hanya karena penghambaan terhadap dunia..
Beginilah seharusnya agama. Agama mengajarkan kita mencapai tingkatan-tingkatan tertinggi dalam kehidupan. Memberi petunjuk apa yang boleh dan apa yang dilarang. Bukan sebagai baju yang dibanggakan dan diteriakkan kemana-mana..
Semoga kamu belajar banyak, jagoan. Kalau sudah besar, kuceritakan semua fase dalam kehidupan sebagai bekal ketika engkau dalam kesulitan..
Sambil ngopi antar sesama orang dewasa...
Dan selamat menjalankan Nyepi, saudara-saudaraku yang beragama Hindu terutama yang ada di Bali.
Semoga esok kalian sudah bisa mencapai tahap yang lebih tinggi dari yang sebelumnya. Saya pun akan berusaha seperti kalian dalam bulan Ramadhan nantinya..
Penulis: Denny Siregar
Read more ...
Bukan untuk sekedar mengagumi bangunannya dan presisi pembuatannya, apalagi sekedar jadi turis foto-foto tidak berguna, tapi untuk mengajarkannya filosofi yang tertuang di setiap tingkatannya..
Aku mengajarkannya tentang tingkat terbawah yaitu Kamadathu, tempat manusia materi yang masih dikuasai hawa nafsunya. Kenudian di tingkat kedua adalah Rupadathu, dunia antara dimana manusia meninggalkan sisi materinya menuju dunia spiritual.
Dan yang ketiga, Arupadathu. Inilah dunia non materi, tempat segala sesuatu meninggalkan urusan duniawinya..
Dan dari situ dia belajar bahwa materi selalu berada pada tingkatan paling bawah dalam kehidupan sebenarnya. Seperti kata Imam Ali as, "Kenapa dunia ( adna ) dinamakan dunia ? Karena ia lebih rendah dari segala sesuatu.."
Ia juga belajar untuk tidak mendewakan materi dalam ukuran kesuksesan. Karena menjadi manusia yang berfungsi kepada manusia lainnya adalah hal yang paling utama..
Begitu juga filosofi Nyepi..
Nyepi dalam tingkat pemahaman yang lebih tinggi, bukan sekedar ritual. Tetapi bagian dari merobek bungkus keduniawian dengan kesadaran penuh.
Dan untuk itu diperlukan keheningan. Waktu untuk berbicara pada diri sendiri, "siapakah aku ?" ,"untuk apa aku disini ?", "apa fungsiku ?".
Nyepi adalah pengingat, bahwa kita adalah manusia maka kembalilah menjadi manusia. Jangan sampai kita berwujud manusia dengan sifat binatang hanya karena penghambaan terhadap dunia..
Beginilah seharusnya agama. Agama mengajarkan kita mencapai tingkatan-tingkatan tertinggi dalam kehidupan. Memberi petunjuk apa yang boleh dan apa yang dilarang. Bukan sebagai baju yang dibanggakan dan diteriakkan kemana-mana..
Semoga kamu belajar banyak, jagoan. Kalau sudah besar, kuceritakan semua fase dalam kehidupan sebagai bekal ketika engkau dalam kesulitan..
Sambil ngopi antar sesama orang dewasa...
Dan selamat menjalankan Nyepi, saudara-saudaraku yang beragama Hindu terutama yang ada di Bali.
Semoga esok kalian sudah bisa mencapai tahap yang lebih tinggi dari yang sebelumnya. Saya pun akan berusaha seperti kalian dalam bulan Ramadhan nantinya..
Penulis: Denny Siregar