Minggu, 16 Oktober 2016
TUHANKU MUNGKIN BUKAN TUHANMU
Tuhanku tidak bodoh..
Tuhanku selalu menyuruh hambaNya yang bodoh untuk menggunakan akalnya, karena disanalah keistimewaan manusia dibandingkan mahluk hidup lainnya.
Karena itulah dalam menafsirkan firman2Nya, manusia dituntut untuk paham bukan sekedar meriwayatkan. Mengikuti tafsiran manusia lain atas firmanNya pun membutuhkan pendalaman lagi karena manusia itu tempatnya salah dan dosa, meskipun ia dilabeli ulama.
Tuhanku tidak rasis..
Tuhanku bahkan berfirman bahwa Ia bisa saja menciptakan satu jenis manusia, tetapi Ia malah menciptakan golongan2 dan ras2 berbeda, untuk apa ? Tentu supaya kita saling belajar menghargai, menghormati dan menyayangi satu sama lainnya.
Tuhanku tidak kecil..
Tuhanku Maha, Ia tidak perlu dibela dengan baju agama. Agama adalah petunjukNya, yang Ia turunkan kepada manusia melalui utusan suciNya. Lalu untuk apa Tuhanku dibela oleh petunjuk yang diturunkanNya sendiri ?
Tuhanku ingin hambaNya membela dirinya sendiri dari nafsunya, dari emosinya, dari kesombongannya dan dari sifat2 hewaninya...
Tuhanku Maha adil..
Tuhanku bahkan berfirman bahwa semua kepercayaan tidak perlu takut dengan keimanannya karena sejatinya manusia menyembahNya, hanya caranya saja yang berbeda2.
Sembahlah Ia dengan sukacita, bukan menyembahNya dengan angkara murka..
Tuhanku Maha tahu..
Bahwa banyak manusia yang mengklaim namaNya, memanfaatkan kebaikanNya, menjual firman2Nya dengan tujuan nafsu kepentingannya dan golongannya sendiri.
Manusia munafik yang rela melakukan apa saja meski melacurkan diri. Tidak tahu malu meski hati nuraninya mengakui bahwa apa yang dilakukannya akan menyiksanya nanti..
Tuhanku Maha penyayang..
Karena itu Tuhanku tidak menetapkan perhitungan langsung di dunia kepada mereka yang menipuNya, karena dunia ini adalah ladang amal tempat hambaNya mencari pahala.
Tetapi Tuhanku akan memperhitungkanNya di dunia lain dimana disana yang ada hanyalah perhitungan, sampai amal yang pernah dikumpulkan habis tak bersisa..
Itu Tuhanku... Bagaimana dengan Tuhanmu ?
Penulis: Denny Siregar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar